Asta Kosala Kosali Merajan
Penataan bangunan yang dimana di dasarkan oleh anatomi tubuh yang punya.
Asta kosala kosali merajan. It is a balinese s fengshui to build a house where balinese people have to consider about the arrangement land time and parts of house. Manawa darma sastra bab iii ayat 89 terjemahan pudja 1983 menyiratkan suatu konsepsi yang di terjemahkan kedalam arsitektur tradisional bali berupa penempatan posisi merajan atau tempat suci pada area utamaning mandala. Pengukurannya pun lebih menggunakan ukuran dari tubuh yang mpunya rumah. Kita dapat mencari dimana sebaiknya kita membuat pintu pekarangan rumah agar mendapat pengaruh positif dan menghindarkan hal negatif.
Asta kosala kosali asta kosala dan asta bumi. An old hindu s manuscript called lontar asta kosala kosali is the chief guide to build a proper balinese house. Mereka tidak menggunakan meter tetapi menggunakan seperti. Yang sesuai akan landasan filosofis etis dan ritual dengan memperhatikan dari konsepsi perwujudan pemilihan tempat atau lahan hari baik dewasa membangun rumah dan pelaksanaan yadnya.
Asta kosala kosali merupakan sebuah cara penataan lahan untuk tempat tinggal dan bangunan suci. Asta kosala kosali merupakan fengshui nya bali merupakan tata cara tata letak dan tata bangunan untuk bangunan tempat tinggal serta bangunan tempat suci yang ada di bali yang sesuai dengan landasan filosofis etis dan ritual dengan memperhatikan konsepsi perwujudan pemilihan lahan hari baik dewasa membangun rumah serta pelaksanaan yadnya. Kalender bali digital menentukan letak pintu pekarangan. Yang dimaksud dengan asta kosala adalah aturan tentang bentuk bentuk niyasa symbol pelinggih yaitu ukuran panjang lebar tinggi pepalih tingkatan dan hiasan.
There are also other manuscripts such as lontar asta bumi containing size of land and location a good house lontar asta dewa lontar wisma karma containing the name shape and function of each a building and lontar dewa tattwa containing clearance ceremony before a house is built. Tokoh kebo iwa dan mpu kuturan yang hidup pada abad ke 11 atau zaman pemerintahan raja anak wungsu di bali banyak mewarisi landasan pembanguna arsitektur bali. Kini masih dapat di pelajari dari buku buku asta kosali dan asta bumi di bali.